21 Mei 2009


bidadari bersayap biru




saya membeli sebuah karya dari Agnes Jessica saya sangat tertarik
karena ceritanya sangat bagus, dan cara penyampainnyapya. di buku kedua saya belipun demikian, karyanya sangat bagus, tapi di buku kedua yang saya beli, saya mulai merasa sama saja, memang gaya tulisannya menarik dan bagus tapi kebanyakan alur ceritanya sama saja, komersil. Jadi buat sebagian orang yang memperhatikan akan memperoleh kekurangan tersebut, tapi sampai sekarang saya masih menyukai karya-karya Agnes Jessica, cocok sekali dengan kehidupan perempuan.Salah satu karya Agnes Jessica yang berjudul Bidadari bersayap birupun tak kalah seru dengan karyanya yang lain, karya ini diawali oleh seorang gadis bernama Maya dalam mengungkap jati diri pemegang sebuah bros bersayap biru, yang masa lalunya berkaitan erat dengan Maya sendiri.Karya ini lebih kepada reinkarnasi hidup beberapa kali seorang gadis dalam penantiannya untuk bisa bersatu dengan kekasih yang dicintainya. Dalam penggambarannya pun di sebuah buku harian yang ditemukan di rumah tetangga Maya yang jadi kunci misteri masa lalu yang empunya Bros.Menurut saya yang menarik di sini justru bukan kisah cinta Maya di zaman ini, bukan kisah cintanya dengan pemilik rumah sebelah, tapi lebih kepada menariknya buku harian yang dibaca Maya, di mana buku harian tersebut memuat banyak kisah perjalanan seorang Maya di masa lalu yang digambarkan dalam cerita berbagai negara.Agnes Jessica memang hebat dalam penggambaran hubungan suami isteri, di buku tersebut tidak terlihat vulgar tapi memang pas dengan kisahnya.Meski dengan setting berbagai macam negara, otomatis kebudayaannya pun berbeda, yang hebatnya Agnes Jessica meski tidak memperlihatkan perbedaan kebudayaan dan semacamnya dia masih dapat menggambarkan dengan tepat yaitu tidak terlalu terfokus pada negaranya melainkan pada personalnya, sehingga pembaca pasti tidak terlalu berpikiran tentang tempat dan daerahnya sehingga hanya terfokus pada sang Maya dan tokoh pembantu lainnya. Bagus!Tapi yang membuat saya kurang puas, karena cerita di masa lalunya hanya sedikit, padahal dengan membaca buku harian tersebut pembaca seakan menikmati cerita pendek lainnya, seperti berberapa cerita dalam satu buku, meskipun semuanya berkaitan erat.
http://youtu.be/C5j1sETsh1Q