13 Desember 2010

ubur ubur dan lumba lumba

Ubur – Ubur dan Lumba – Lumba
Seperti biasa Aurel berangkat sekolah di antar amukan Mamanya yang selalu memaksa Aurel untuk sarapan. Kali ini pun Aurel tak ingin makan, penyebabnya tidak lain Mamanya yang selalu masak sea food. Aurel memang tidak suka dengan seafood apalgi yang namanya Ubur-ubur dia amat membencinya.”
Sesampai di sekolah Aurel memasuki gerbang sekolah dengan senangnya hingga tidak melihat seseorang yang tengah keberatan membawa setumpuk buku di depanya. Alhasil “Brak..” Aurel menabrak orang tersebut.
“ Aduh “ Kepala Aurel mengenai selah satu buku yang tertebal.
“Heh Ubur-Ubur gag punya mata ya?” Tanya seseorang tadi. Aurel masih mengusap kepalanya yang pusing terkena hantaman buku. Tak disangka orang yang menabrak Aurel adalah Dolfin salah satu teman sekolahnya yang juga musuhnya di sekolah.
“ Heh Lumba-lumba gag tau diri, dah nabrak malah nuding orang lain”.
“ Mana bisa liat ubur-ubur kan aku bawa buku sastra selusin, liat dunk”.
“ Dasar lumba-lumba gag punya mata, RESE…..” jerit Aurel keras
Tiba-tiba saja seluruh sekolah gempar dengan keributan mereka, namun semua tidak heran karna sebenarnya mereka sudah terbisa dengan keributan dan perkelahian antara Aurel dan Dolfin. Meski teman temannya sudah sering mengoda adanya cinta antara mereka namun Aurel dan Dolfin tidak pernah menggubris.
Bel tanda masuk kelas telah berbunyi, Ibu Guru bahasa Indonesia telah memasuki kelas 12 ipa 3. Bu guru pun mulai mengabsen Andra, Anisah, Aurelia, tiba-tiba saja Dolfin berteriak.
“ Ubur-Ubur”. Dan seluruh kelas pun tertawa. Aurel yang telah menduga kejadian itu pun hanya diam menyimpan dendam. Bu Guru hanya diam saja, ia hafal betul keadaan kelas itu. Kemudian Bu Guru melanjutkan mengabsen Bimo, Belinda, Citra, Clara, Dolfino, Seketika Aurel beraksi membalaskan Dendamnya.
“ Lumba-lumba gag tau diri “. Dan lagi lagi seluruh kelas bersorak ramai. Aurel pun tersenyum puas.
Mama Aurel sangat menyukai seafood, karna itu ia memberi nama putri semata Wayangnya itu Aurelia Raden Putri Aurita. Usut punya usut ini berasal dari kata Aurelia Aurita yang berati Ubur-Ubur. Karna itu Dolfin selalu mengatainya Ubur-ubur.
Sementara Ibu Dolfin adalah penulis, Ia sangat menyukai mahluk kecil yang selalu menolong Orang namun hanya dalam dongeng. Karna itu putranya pun di beri nama Dolfino Anggra. Tentu saja Aurel lebih suka memanggilnya Lumba-lumba berasal dari Dolphin yang berarti lumba lumba.
Pertengkaran mereka berawal dari kelas 1. Entah problema apa hingga mereka terus bertengkar hingga UAN akan dilaksanakan. Meski begitu mereka tetap 1 kelas hingga sekarang.
Setelah kelas tenang Ibu Guru memulai pelajaran. Namun Ibu Guru memberikan sedikit pertanyaan untuk melihat cita-cita muridnya.
“ Anak-anak ada yang ingin melanjutkan ke PTN setelah lulus?” dan seluruh kelas pun mengacungkan tangan. Tanpa terkecuali Aurel dan Dolfin
“ Anak-anak ada yang ingin kuliah di luar negri ?” Semua terdiam kecuali Dolfin, Dolfin kemudian berkata.
“ Saya ingin ke Australia Bu.” Semua murid bersorak, namun berbeda Aurel tiba tiba saja menjadi pendiam. Ada sesuatu yang berbeda kali ini namun ia tak ingin mengetahuinya.
Tak terasa UAN telah selesai dan pegumuman kelulusan telah di umumkan. Semua murid lulus dan semua pun senang. Aurel sedang bergembira bersama teman temannya tiba tiba salah seorang mengisyratkan Aurel melihat kearah Ruang kepala sekolah. Di sana ada Dolfin dan teman-temanya yang juga tengah bergembira. Aurel terdiam, teman-teman Aurel tahu apa yang di rasakanya.
“Rel, kamu gag ingin ngobrol sebentar sama dia ?” Tanya salah satu temanya.
“Iya Rel setelah ini dia akan pergi jauh, pertemuan ini untuk terakhir kalinya mungkin.” Kata temannya yang lain.
Aurel meluluhkan kemarahnya. Ia mencoba berbaik hati menyapa Dolfin. “ Mungkin untuk terakhir kalinya aku bilang Congratulation padanya.” Seru Aurel dalam hati. Kemudian Aurel menarik nafas dan mencoba melangkahkan kakinya ke arah Dolfin dan teman-temanya. Dari kejauhan Aurel mendengar perkataan Dolfin kepada teman-temanya.
“ Australia I’m coming.” Teriakan Dolfin semakin membuat hati Aurel sedih, tapi Aurel berusaha memadamkanya. Salah satu teman Dolfin mengetahui kedatangan Aurel kemudian mengisyaratkan kepada Dolfin. Dolfin menolehkan pandanganya dan tentu saja Aurel sudah ada di depanya.
“ heh Ubur-ubur lulus nggak kamu ?” sindir Dolfin. Tapi Aurel diam saja Ia bingung harus bagaimana karna sesungguhnya ia tak ingin Dolfin pergi jauh ke Australia. Dolfin yang tidak menyadari kesedihan Aurel jadi bingung dengan kebisuan Aurel.
“ heh ubur-ubur jangan diam dong, bingung aku jadinya, eh kamu naksir ya sama Aku.” Ejek Dolfin di ikuti sorakan dari teman teman Dolfin.
“ eh Ubur-ubur jangan bingung dah setelah ini aku mau ke Australia dan hidupku bisa tenang tanpamu.”
Kata kata itu pun semakin meyakiti hati Aurel, tak di sangka air mata Aurel jatuh. Aurel tak ingin Dolfin tahu. Namun Dolfin terlanjut mengetahuinya. Dolfin menjadi iba kemudian mencoba menghapus air mata di pipi Aurel. Aurel merasakan tangan Dolfin di pipinya, namun segera ia melempar tangan Dolfin dan menampar Dolfin. Aurel segera berlari. Dolfin terdiam dan mulai mengerti apa yang di rasakan Aurel.
Malam prom night sangat meriah, semua murid kelas 12 sedang merayakan kelulusan mereka. Aurel masih saja memikirkan kejadian kemaren. Aurel pun berencana tadak datang ke acara prom night. Sementara mama Aurel terus berusaha mengajak Aurel berangkat, tapi Aurel tetap tak ingin pergi. Teman temanya pun sudah berusaha menjemputnya tapi semua sia-sia.
Sementara itu Dolfin bimbang. Esok pagi ia harus berangkat ke Australia tapi orang yang di tunggu tak kunjung datang. Dolfin mencoba menghampiri teman teman Aurel.
“ Ngapain kamu nyariin Aurel.” Ketus salah satu teman Aurel
“ Aurel ada di rumah, dia nggak mau datang.” Seru teman Aurel yang lain. Dolfin pun akhirnya menyerah.
Aurel berfikir positif mungkin memang Dolfin lebih bahagia tanpa dirinya. Aurel hanya ingin mengucapkan selamat tinggal kepada Dolfin untuk terakhir kalinya. Dilihat jam menunjukan pukul 22.00.
“ Prom night pasti sudah dimulai sebaiknya aku cepat sebelum Dolfin pulang.” Bisiknya dalam hati. Tanpa berdandan Aurel keluar melewati Kamarnya dan berlari menuju tempat Prom Night.
Ditengah jalan Aurel lelah, ia mencoba bersandar di sebuah pohon. Keadaanya tidak begini jika Aurel mw berangkat lebih awal. Orang tuanya tak kan mengizinkan ia keluar malam-malam. Dilihatnya sekeliling tak ada satupun kendaraan yang lewat. Aurel pun melanjutkan perjalananya ke tempat Prom Night.
Sampailah Aurel di pesta Prom. Aurel hanya memakai baju tidur dengan wajah yang kusam penuh keringat. Seluruh teman temanya bingung melihat kedatangan Aurel yang tiba-tiba dan aneh. Namun Aurel tidak perduli yang ia cari hanya sosok Dolfin saja.
Tiba-tiba saja Aurel terkejut, dilihatnya sosok Dolfin tengah asik berdansa, berpelukan menikmati alunan music bersama seorang teman perempuanya. Setahu Aurel Dolfin tidak pernah mencoba untuk pacaran. Namun kali ini Aurel baru meyakini dirinya bahwa Dolfin sudah menemukan teman hidupnya.
Seketika hati Aurel runtuh. Air matanya mengalir. Dolfin baru saja mengetahui kedatangan Aurel sontak kaget dan bingung. Ada sesuatu yang ingin ia jelaskan kepada Aurel. Namun belum sempat ia bicara Aurel lebih dulu berlari dan pergi dari tempat Prom Night.
Dolfin melipat lipat tiketnya menuju Australia. Dolfin cemas dan bingung, ia berharap ada yang bisa diselesaikan dengan Aurel sebelum ia pergi. Ayahnya sudah member peringatan untuk berangkat. Akirnya Dolfin pun pergi ia berharap kelak bisa bertemu dengan Aurel dan Aurel bisa memaafkanya.
6 tahun berlalu, sesorang menelphone Aurel memberi tahu seorang pasien membutuhkan pertolonganya dengan segera. Dengan cepat Aurel menuju Rumah sakit. Sesampai ruang periksa Aurel tidak menemukan siapa-siapa. Aurel bingung ia mencari cari suster ataupun pasien yang lain, tapi tidak ada yang ia temukan.
“ Ubur-ubur jelek”
Kata itu sudah lama tidak ia dengar semenjak lulus SMA. Dilihatnya Dolfin duduk di kursinya dengan posisi menghadap kebelakang. Aurel bingung bercampur senang. Tapi ia takut ini Dofin hanya ingin menggodanya.
Aurel dan Dolfin duduk di sebuah bangku sekolahnya dulu. “ tidak ada yang berubah selama aku di Australia.”
“ Tidak begitu juga kamu.”
“ Masih marah denganku ? aku mencarimu selama sebulan ini, kau Dokter yang hebat sekarang, siapa sangka Ubur-ubur itu berhasil.”
“ Mencariku untuk apa? “
Dolfin meraih tangan Aurel. “ Aurel menikahlah denganku”
Aurel tertawa kecil. Dolfin jadi bingung segera ia melepaskan tanga Aurel dan membalikan badanya.
“ Kalau kamu panggil namaku jadi aneh ya?” Aurel pun tertawa keras. Dolfi ikutan tertawa. Kemudian memeluk tubuh Aurel. Dan kini Ubur-ubur dan Lumba-lumba bersatu slamanya
http://youtu.be/C5j1sETsh1Q